Senin, 26 Maret 2012

KENAIKAN HARGA BBM : APRIL MOP KAN?

Oleh: Ferdiansyah Rivai

Saya yakin, jika anda adalah bagian dari kelas menengah atau kelas bawah, dan hari ini anda bertanya pada sahabat atau pada keluarga “pas tanggal 1 April besok itu ada apa ya?”, sebagian besar pasti akan menjawab “1 April harga BBM akan jadi 6000 Rupiah per liter”. Ya, di lapisan masyarakat menengah ke bawah, terutama bagi yang berpenghasilan subsisten (pas-pasan) dimana pekerjaan tidak mampu membuatnya mengakumulasi kekayaan, kenaikan harga BBM adalah sebuah hentakan keras bagi kelangsungan hidup. Tidak hanya Negara yang dibuat harus merumuskan ulang anggaran belanja, mereka pun lebih-lebih begitu. Bedanya, jika Negara bisa membagikan beban defisit anggaran pada rakyatnya, sedangkan rakyat tak bisa membagikan beban defisit anggaran kepada Negaranya. “siapa bilang, itu kan sudah saya sediakan BLSM” begitu pasti kata Mr. President. Oh..BLSM yang 150.000/bulan itu?, ya itu cukuplah untuk menutupi kebutuhan yang terkait langsung dengan BBM bagi 1 keluarga, seperti transportasi. Tapi selebihnya?” Bagaimana dengan membeli beras, sayur, lauk pauk, susu anak, popok bayi, dan kebutuhan primer lain yang pasti akan mengalami kenaikan harga seiring dengan kenaikan harga BBM? Bagaimana Mr. President?.

Inilah sekelumit permasalahan yang dua minggu belakangan sedang menjadi Trending Topic di Indonesia. Tapi ada satu hal lain yang menarik disimak, khusunya bagi saya yang masih muda dan hidup di tengah kisruhnya dinamika pergaulan urban, yaitu mengenai tanggal 1 April. Biasanya orang-orang mengenal tanggal 1 April sebagai momen April Mop atau istilah internasionalnya April Fools’ Day. Bagi yang masih asing, April Mop adalah satu hari dimana kita bebas “ngerjain” orang lain, dan yang “dikerjain” dilarang marah. Di Wikipedia di jelaskan bahwa pada 1 April atau April Mop setiap orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari itu ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman, bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu. Ini merupakan tradisi yang telah mendunia dan sulit dilacak akar sejarahnya.

Saya tidak bisa menahan gelak tawa ketika menuliskan ini. Sekilas tradisi ini terkesan “bodoh” bukan?. Bagaimana mungkin membuat kebohongan dapat dikatakan perbuatan yang tidak salah?. Namun bila kita memperhatikan dari beragam aspek, justru tradisi ini akan terlihat “seru” bagi yang merayakannya. Saya curiga tradisi ini adalah efek dari modernisasi kehidupan masyarakat yang ditandai dengan Revolusi Industri di Inggris. Ketika kehidupan termanajemen secara linear dengan kegiatan monoton dari senin hingga jumat, bahkan himgga sabtu di sepanjang tahun, tentu akan membuat kepenatan dan kebosanan tersendiri. Hingga akhirnya tradisi April Mop ini pun hadir sebagai sebuah alternatif untuk sejenak keluar dari kejenuhan tersebut, toh hanya satu hari dalam satu tahun. Dan ini pasti memberikan kebahagiaan tersendiri, khusunya bagi mereka yang menurut Karl Marx mengalami proses “Alienisasi” dari hakikat kehidupan itu sendiri.

Lalu saya termenung sejenak dan berpikir, apakah kenaikan harga BBM per 1 April adalah bentuk dari lelucon dan kebohongan pemerintah untuk “ngerjain” rakyatnya? Saya berharap iya, dan berarti pemerintah akan membatalkan kebijakan itu. Namun saya kembali berpikir keras, dan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa terlepas dari batal atau tidaknya rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM pada tanggal 1 April, ini semua tetaplah bagian dari kado April Mop dari pemerintah untuk rakyatnya. Bagaimana tidak, dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sulit seperti ini, bukankah mengambil kebijakan menaikkan harga BBM adalah bentuk dari ngerjain rakyat? Ini menurut saya adalah kelanjutan dari agenda politik parsial yang sangat sesuai dengan blue print momen April Mop.

Agenda politik ini Pertama ditujukan partai penguasa untuk ngerjain partai oposisi atau partai “musuh” yang selama ini terus memojokkan posisi pemerintahan di mata rakyat. Kenaikan harga BBM yang diselipi dengan agenda pemberian BLSM tentu akan meningkatkan pamor pemerintah, dan ini tidak akan dapat dinikmati oleh partai oposisi. Selain itu, pikiran publik jauh-jauh hari sudah lebih dulu dikerjain. Mereka dipaksa untuk melupakan persoalan-persoalan mengenai kebobrokan tata kelola Negara, untuk kemudian lebih berpikir mengenai kelanjutan isi perutnya. Kedua, ini adalah agenda politik tipu-menipu dari pemerintah yang ditujukan untuk mempermalukan rakyat yang memang mudah untuk ditipu. Sedari zaman awal kemerdekaan hingga sekarang masyarakat kita memang kerap menjadi korban penipuan pemerintah bukan?. Apa bukti penipuannya yang paling dekat?

Sederetan orang-orang rapi berdasi yang saat ini duduk di kursi parlemen baik tingkat kabupaten maupun nasional dan pejabat-pejabat eksekutifnya yang melakukan tindak korupsi adalah bukti nyata penipuan ini. Sekilas mungkin terlihat seperti sebuah bentuk generalisir yang serampangan, namun yang pasti ini semua adalah kesan yang sangat umum hadir di tengah masyarakat mengenai citra legislatif dan eksekutif Apa yang mereka janjikan ketika masa kampanye dulu? Semua berebut ingin membela rakyat lemah dan siap melakukan apapun demi itu. Tapi lihat apa yang mereka lakukan sekarang?. Dan ini, tolong beri saya logika, bagaimana caranya seorang yang hidup enak dengan limpahan kemudahan dapat merasakan dan membela sekelompok manusia yang hidupnya penuh dengan himpitan ekonomi?. “Perut kekenyangan bahas soal kelaparan, kapitalis sejati ngomongin soal keadilan sosial” begitu kata Ahmad Dhani dalam lagunya Distorsi. Bukankah Muhammad, Jesus Christ, dan Buddha Gautama adalah sosok-sosok sederhana?.

Sampai kapanpun saya tidak akan bisa terima apabila ada pemimpin dan wakil rakyat yang hidup bermewah-mewahan di tengah mayoritas masyarakat yang masih miskin.. Bila memakai standar Bank Dunia yang mengatakan bahwa kategori miskin adalah mereka yang memiliki uang belanja 2 USD/hari atau kisaran Rp. 20.000, mungkin hanya sekitar 30an juta rakyat Indonesia yang masuk kategori miskin -30 jutaan masyarakat miskin inilah yang nanti akan menerima BLSM-, tapi coba gunakan logika awam anda, saat ini apakah seorang yang hanya mampu berbelanja Rp. 20.000/hari dapat di kategorikan misikin? Menurut saya tidak, itu Super Miskin namanya. Saya rasa separuh lebih masyarakat kita masih masuk kategori miskin. Dan sebagian besar dari mereka akan menjadi korban dari kenaikan harga BBM ini.

Lalu bagaimana dengan orang yang sebelumnya sudah kaya misalkan ia seorang pengusaha, dan kemudian jadi wakil rakyat? Jika mereka memang berniat ingin membela yang lemah, mereka tak perlu jadi wakil rakyat. Dengan tetap duduk sebagai pengusaha pun mereka bisa dan mampu membela rakyat. Bukankah mereka bisa terus menciptakan lapangan kerja dengan mengurangi sedikit tumpukan kekayaannya?. Mereka inilah yang kebanyakan ketika masa pemilu kita pilih karena mengaku ingin menjadi wakil rakyat lemah dan ternyata kini justru jadi wakil kelompok pengusaha agar semakin kuat. Kita dulu sudah tertipu sodara-sodara, dan kini kita akan ditipu lagi.

Sudahlah, saya semakin nyinyir saja. Kita tunggu saja apa yang akan diputuskan oleh pemerintah dan DPR pada tanggal 29 Maret nanti. Apakah BBM akan naik ataupun tidak bukanlah lagi persoalan. Karena jawabannya jelas, semua ini adalah bagian dari skenario April Mop Pemerintah kepada rakyatnya.